Jumat, 10 Mei 2013

Hari Pertama Perasaan Pertama


Hari ini 6 april 2013, mata gw terbuka jam 6 lewat 59 menit, gw bangun dari tempat tidur dan berjalan ke jendela melihat matahari yang agak ngakak bersinar indah diharumnya nafas pagi yang gw hembuskan. Mendengar ribuan tetes air yang jatuh di kamar mandi membuat mata gw ingin dipejamkan kembali, kasur dengan sangat manja ingin ditiduri lagi dan gw mengabulkan keinginannya. 


Perkenalkan nama gw Yori, Yori Rizki Akbar panjangnya, saat ini gw kuliah disalah satu PTN di Riau. Banyak orang yang bilang kalau gw ganteng tapi lebih banyak lagi yang bilang  kalau gw lebih jelek dari pada dia, prettttt. Salah seorang atau mungkin satu-satunya orang yang bilang kalau gw ini ganteng adalah Ibu gw “yori, kalau masalah tampang kamu tidak terlalu kalah dengan orang lain” pujian itu sejenak membuat gw tersenyum tapi ketika mata kiri dan kanan gw berkedip gw sadar ada kata “terlalu”  dalam pujiannya, kalau ada kata “terlalu” berarti gw masih lebih jelek dari pada orang lain lah... misalnya lo di puji ama orang “cuy, penampilan lo gak terlalu jelek kok” berarti penampilan lo jelek, ingat itu dan camkan itu.  kenapa tidak bilang saja “yori, kamu lebih jelek dari pada orang lain” tapi itu lebih menyakitkan.
Ndak kuliah ang yor? dengan bahasa Minang, kalau ditranslatekan kebahasa Indonesia “lo nggak kuliah yor?” tanya yang membangunkan gw dari tidur dan sekaligus menandakan gw sudah terlambat pergi kuliah. Mandi, ganti baju dan pergi kuliah sudah hampir satu tahun kegiatan itu rutin gw lakukan tiap hari. Hari ini gw sudah terlambat 25 menit tapi masih banyak mahasiswa lain di luar kelas yang berarti dosen kami belum masuk. gw lanjutkan langkah kaki ke kelas lain, ini dia dua orang anak manusia, ini Ikhsan, walaupun dia tidak terlalu ganteng tapi pacarnya cantik saat masih di SMA, satu lagi namanya Dayat pria yang punya kenangan buruk dengan mantannya, iya mantan. Dari kejauhan gw melihat dosen dengan aura pembunuh, sangat mengerikan, menakutkan seperti harimau betina kelaparan yang tidak di kirimkan uang oleh ayahnya selama satu tahun berjalan dengan indahnya menuju lokal yang akan dianiayanya dan itu dosen gw. Dengan langkah tergesah gw kembali ke kelas, memilih tempat duduk yang paling pojok, paling belakang. Dari jendela gw melihat manusia yang paling membosankan sejagat sudah datang, gw tersenyum, sangat bahagia, indahnya sungguh sangat indah melihat wanita eits bukan ibuk itu tapi wanita yang ada di belakangnya dan ini bukan cinta pertama gw.
Cinta pertama, dimulai pada hari itu, hari pertama gw menjadi siswa SMA Negeri 1 Lubuk Alung. Minggu pagi yang cerah, dengan semangat gw melihat pengumuman pembagian kelas di mading dan nama gw ada di kelas sepuluh satu. Bell belum berbunyi, Sendiri gw duduk diluar kelas tanpa ada keinginan untuk berkenalan dengan murid-murid lainnya tapi ada seorang pria yang menyapa gw “oi” 

dengan sedikit tersenyum saya menjawab “yoo” ,

dia bertanya “sapuluah satu lo ang?” yang artinya “lo sepuluh satu juga?

 Seperti suara jeritan bencong tidak makan satu minggu terdengar, semua murid baru masuk ke kelas masing-masing tidak terkecuali kami. Saat itu gw duduk di pojok kanan bangku paling belakang dan pria yang menyapa gw tadi menjadi teman sebangku gw pada saat itu, suasana sunyi yang berasal dari kesombongan para remaja yang tidak ingin menyapa lebih dulu menghantui ruangan tersebut. Tidak lama setelah itu para senior dengan wajah  ramah masuk kekelas kami memecah suasana yang seperti kuburan di tengah malam badai diiringi dengan tangisan kuntilanak yang terjatuh dari pohon karna pohonnya licin(begok si kunti, hujan-hujan manjat pohon) dan memperkenalkan diri mereka, pastinya mereka juga meminta kami untuk memperkenalkan diri. Gw tidak terlalu peduli dengan orang-orang yang ada di kelas itu ada wanita kurus, gemuk, setengah pria, pria pendek, menurut gw mereka semua biasa tapi ada satu wanita berkulit coklat yang membuat gw terdiam sejenak melihatnya, namanya Putri, entah kenapa hanya nama dia yang gw ingat selain si Hendra, pria yang menyapa gw tadi.
Hari kedua menjadi siswa SMA, seperti siswa baru normalnya kami disuruh membawa rumput, buat papan nama dari kertas karton, bawa coklat, dan membuat hal konyol lainnya entahlah gw juga tidak mengerti kenapa tradisi itu harus selalu ada dan kenapa murid baru selalu takut kepada senior, tapi ketakutan itu berubah menjadi kebahagian saat melihat si wanita berkulit coklat tersenyum kepada gw dari kejauhan, dia mendekat ke gw, terus mendekat, gw balas senyumannya dengan senyuman termanis yang gw punya dan akhirnya kayak yang di film-film, cieeeeeeeeeeeeee, eitss maksudnya dia hanya tersenyum kepada temannya yang di belakang gw -_____-“.
 Menurut gw untuk sampai ke level cinta itu harus melalui dua perasaan dulu yang pertama perasaan suka, suka masih perasaan awal untuk sampai keperasaan cinta, misalnya saat lo melihat seorang lo sangat menyukai senyumannya tapi lo tidak menyukai kuku tangan si doi yang panjang, jika lo selalu membayangkan si doi disetiap masturbasi lo, gw rasa lo hanya suka kepada dia. Kedua perasaan sayang, perasaan ini akan datang ketika lo merasa seseorang itu penting buat lo dan lo tidak ingin dia itu sedih, menangis seperti kuntilanak yang jatuh dari atas pohon tadi(ya iyalah, siapa juga yang mau dengar kuntilanak nangis, ngeri bray). Dan baru sampailah ke perasaan cinta, menurut gw cinta itu, disaat lo merasa sangat nyaman berada di sampingnya, melihat surga ketika melihat senyumnya, tidak ingin senyum itu hilang dari bibirnya, selalu merindukan perhatiannya dan sangat sulit untuk menyatakan perasaan kepadanya.
Perasaan gw kepada Putri masih sekedar suka, tidak lebih, kenapa? karena gw tidak begitu gugup jika bertemu dengannya, gw juga tidak begitu nyaman ada di sampingnya dan ada satu hal lagi yang membuat gw ilfill dengannya, ketika itu hari terakhir masa orientasi siswa, setiap kelas harus mempunyai yel-yel dan diwajibkan untuk menampilkan bakat, baik itu bakat individu ataupun kelompok dan kelas kami menampilkan bakat kelompok, semua murid sepuluh satu berunding bakat apa yang akan ditampilkan,
 “kalau kita meniru video klip band wali yang lagunya cari jodoh gimana?” kata seorang senior yang diiyakan oleh semua murid
 Kami semua berlatih, mencoba merubah hal yang tidak biasa menjadi dihargai. entahlah apakah itu bakat atau tidak yang gw tahu itu adalah pertunjukan yang konyol. Pada saat itu gw dan Hendra mendapatkan peran sebagai bodyguard si pria cebol yang bernama Surya mencari jodoh meniru narji divideo klip aslinya dan murid-murid yang lain bernyanyi di belakang akting bodoh si Surya.
 Semua kelas disuruh berkumpul di lapangan, membuat barisan perkelas dan para ketua kelas menyemangati anggotanya untuk menyanyikan yel-yel kelas masing-masing dengan sangat heboh, mencoba lebih heboh dari kelas lain. Lapangan yang berukuran tidak lebih besar dari seperempat lapangan bola tersebut menjadi sangat heboh dan sangat bodoh.
 “Sepuluh satu” suara memanggil terdengar dari speakers yang artinya kami harus menampilkan bakat kami, dengan semangat kami semua melangkah kedepan sambil menyanyikan yel-yel dan menampilkan apa yang sudah kami latih. Entah kenapa gw juga menikmati penampilan itu, penampilan yang gw anggap gak bakalan sukses tapi Semua orang tertawa, semua orang tersenyum dan diakhiri dengan tepuk tangan, dengan rasa bangga kami kembali duduk di lapangan yang hanya beralaskan tanah. 
“sepuluh empat” terdengar suara senior dari speaker, majulah seorang pria kurus yang gw rasa tidak lebih ganteng dari pada gw hanya saja lebih putih dari pada gw. Dia bernyanyi, nyanyi galau, semua orang menikmatinya kecuali gw, tiba-tiba majulah seorang wanita berkulit cokelat yang ternyata itu si Putri dengan membawa bunga di tangannya dan memberikan bunga itu kepada si pria kurus dengan senyuman yang terlihat sangat busuk di mata gw pada saat itu dan semua orang berteriak “cieeeee”, widih geli ngelihatnya, busuk, memang busuk banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong tinggalin duitnya ya upss, maksudnya komennya!!! -___-"